Secara sistemik dan sitematik untuk
meningkatkan peranan dan kegiatan keilmuan yang
pada pokoknya mengandung beberapa pemikiran sebagaimana tercantum di
bawah ini :
PERTAMA : Ilmu merupakan bagian dari kebudayaan
KEDUA : Ilmu merupakan salah satu cara dalam menemukan kebenaran
KETIGA : Asumsi dasar dari semua kegiatan dalam menemukan kebenaran adalah
rasa
percaya terhadap metode yang di pergunakan dalam kegiatan tersebut
percaya terhadap metode yang di pergunakan dalam kegiatan tersebut
KEEMPAT : Pendidikan
keilmuan harus sekaligus dikaitkan dengan pendidikan moral
KELIMA : Pengembangan bidang keilmuan harus di sertai dengan pengembangan
dalam
bidang filsafat terutama yang menyangkut keilmuan
bidang filsafat terutama yang menyangkut keilmuan
KEENAM : Kegiatan ilmiah haruslah bersifat otonom
yang terbebas dari kekangan struktur
Kekuasaan.
Jelaskan satu persatu makna
ke enam pemikiran di atas menurut pendapat anda!
Ø Pertama
Ilmu
merupakan bagian dari kebudayaan dan oleh
sebab itu langkahl-angkah ke arah peningkatan peranan dan kegiatan
keilmuan harus memperhatikan situasi kebudayaan masyarakat kita. Hakikat
ilmu itu sendiri adalah universal namun peranannya dalam kehidupan tidaldah
terlepas dari matriks kebudayaan secara keseluruhan. Langkah-langkah
yang gegabah dalam mempromosikan
ilmu, bukan
saja akan berakhir dengan kegagalan,
namun lebih penting lagi akan menimbulkan perasaan antipati terhadap segenap
yang berkonotasi keilmuan. Untuk itu harus ditempuh pendekatan yang bersifat edukatif dan
persuasif dengan menghindarkan
konflik-konflik yang tidak perlu. Re-interpretasi dari nilai-nilai yang ada harus merupakan titik tolak dalam pengajuan argumentasi mengenai keilmuan.
Ø Kedua,
ilmu merupakan salah satu cara dalam menemukan kebenaran. Disamping itu
ilmu masih terdapat cara-cara lain yang sah
sesuai dengan lingkup pendekatan dan permasalahnnya masing-masing Asas ini hams digaris bawahi
agar usaha mempromosikan ilmu tidak menjurus kepada timbulnya gejala yang
disebut scientisme, suatu gej ala yang
disebut Gerald
Holton, sebagai kecanduan terhadap ilmu dengan kecenderungan untuk membagi semua pemikiran kepada dua golongan yangni Ilmu dan omong kosong. Pendewaan
terhadap akal sebagai satusatunya sumber kebenaran harus dihindarkan.
Ø Ketiga,
asumsi dasar dari semua kegiatan dalam menemukan kebenaran adalah rasa percaya
terhadap metode yang dipergunakan
dalam kegiatan tersebut. Pertanyaan ini berlaku pula bagi kaum ilmuwan.
Mengapa mereka menggunakan metode ilmiah dalam menemukan kebenaran?
Jawabannya tentu saja ialah karena mereka percaya kepada metode ilmiah
sebagai cara menemukan kebenaran yang dapat dihandalkan. Demikian juga halnya
dengan mereka yang menggunakan cara-cara lain dalam menemukan kebenaran.
Dalam masyarakat kita maka percaya kepada
cara berfikir seseorang dilandasi dengan kepercayaan terhadap pribadi orang tersebut. Oleh sebab itu
maka salah satu langkah yang penting dalam meningkatkan
peranan keilmuan dalam masyarakat kita adalah dengan jalan meninggikan integritas ilmuwan dan lembaga keilmuan. Dalam hal ini maka modus
operandinya adalah melaksanakan dengan konsekuen kaidah moral dari keilmuan.
Ø Keempat, pendidikan
keilmuan harus sekaligus dikaitkan dengan
pendidikan moral. Makin pandai
seseorang dalam bidang keilmuan maka harus makin luhur landasan
moralnya. Harus digaris bawahi bahwa etika dalam kegiatan keilmuan merupakan
kaidah imperatif dengan pelanggaran
mempunyai akibat yang serius. Kebudayaan
nyontek hasil pemikiran orang lain dan membajak
hasil
karya orang lain, yang sekarang ini masih merajalela dalam bidang pendidikan dan penciptaan., tidaklah bersifat mendidik dan harus segera dihilangkan.
Ø
Kelima Pengembangan bidang keilmuan harus disertai dengan
pengembangan bidang filsafat terutama yang menyangkut keilmuan.
Ø
Kegiatan
ilmiah haruslah bersifat otonom yang terbebas dari kekangan struktur
kekuasaan.Namun ini bukan berarti kegiatan keilmuan harus bebas dari sistem
kehidupan. Seorangilmuan tidak akan terlepas dari kehidupan sosial, ideology dan
agama, walaupun tidakmengikat namun seorang ilmuan harus memperhatikan
norma-norma yang berlaku pada masing daerah.
Berdasarkan hal
tersebut, pengkajian pengembangan kebudayaan nasional tidak dapat dilepaskan
dari pengembangan ilmu. Dalam kurun dewasa ini yang dikenal sebagai kurun ilmu
dan teknologi, kebudayaan kita pun tak terlepas dari pengaruhnya, dan mau tidak
mau harus ikut memperhitungkan faktor ini. Oleh karena itu, pengkajian akan
difokuskan pada usaha untuk meningkatkan peranan ilmu sebagai sumber nilai yang
mendukung pengembangan kebudayaan nasional. Dalam hal ini, akan dikaji hakikat
dan nilai-nilai yang dikandungnya serta pengaruhnya terhadap pengembangan
kebudayaan nasional.Kebudayaan Indonesia pada hakekatnya adalah satu. Walaupun
Indonesia memiliki perbedaan perbedaan budaya, tradisi, adat istiadat dan
kebiasaan. Tetapi, dengan tujuan dan semangat kebangasaan budaya Indonesia yang
beragam tetap utuh dan satu dalam perbedaaan tersebut. Pada
dasarnya corak ragam kebudayaan yang ada menggambarkan kekayaan kebudayaan
bangsa Indonesia yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa
seluruhnya. Hasil-hasil dari pengembangan budaya tersebut dapat dinikmati oleh
seluruh bangsa. Oleh karena itu, pentingnya pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan
nasional. Pentingnya dilakukan penggalian dan pemupukan kebudayaan daerah
sebagai unsur penting yang memperkaya dan memberi corak kepada kebudayaan
nasional. Tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan dan
kebanggaan serta kemanfaatan nasional juga dibina dan dipelihara untuk dapat
diwariskan kepada generasi muda. Pembinaan kebudayaan nasional harus sesuai
dengan norma-norma Pancasila. Di samping itu harus dicegah timbulnya
nilai-nilai sosial budaya yang bersifat feodal dan untuk menanggulangi pengaruh
kebudayaan asing yang negatif. Di lain pihak cukup memberikan kemannpuan
masyarakat untuk menyerap nilai-nilai dari luar yang positif.
- Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat di sebut sebagai ilmu antara lain : objektif, metodis, sistematis , universal.
Jelaskan 4 persyaratan tersebut menurut pendapat anda!
1. Objektif.
Ilmu harus
memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat
hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat
bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya.Dalam
mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu
dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif
berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis.
adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis.
Dalam
perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus
terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan
rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah
kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua
segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang
dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan
manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu
sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
- makna dari sifat ilmu pengetahuan dan metode ilmiah berikut ini antara lain : Logis dan masuk akal, objektif , Sistematis, Andal, Dirancang, Akumulatif.
1.
Obyektif.
atau sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penalaran fenomena.Obyektif dalam ilmu pengetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut obyektif mengandung arti bahwa kebenaran ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
atau sesuai dengan fakta. Fakta adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan atau penalaran fenomena.Obyektif dalam ilmu pengetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut obyektif mengandung arti bahwa kebenaran ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.
2.
Sistematis
yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal. Kedewasaan ilmu pengetahuan dicerminkan oleh adanya keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip dan metodenya.Konsistensi internal dapat berubah dengan adanya penemuan-penemuan baru. Sifat dinamis ini tidak boleh menghasilkan kontradiksi pada azas teori ilmu pengetahuan.
yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal. Kedewasaan ilmu pengetahuan dicerminkan oleh adanya keteraturan internal dalam teori, hukum, prinsip dan metodenya.Konsistensi internal dapat berubah dengan adanya penemuan-penemuan baru. Sifat dinamis ini tidak boleh menghasilkan kontradiksi pada azas teori ilmu pengetahuan.
3.
Andal
yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan. Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.
yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat diandalkan. Ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.
4.
Dirancang.
Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.
5.
Akumulatif.
Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori, hukum, dll. yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan kaedah yang benar. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta, teori, hukum, dll. yang terkumpul sedikit demi sedikit. Apabila ada kaedah yang salah, maka kaedah itu akan diganti dengan kaedah yang benar. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.